Kamis, 15 Januari 2015

Implementasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan





APLIKASI NILAI – NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI

Negara Indonesia atau Negara kesatuan republic Indonesia (NKRI) bisa berdiri dengan kokohnya karena memiliki fondasi yang kuat yaitu pancasila.serta memiliki tiang penyangga atau pilar untuk menompang NKRI yaitu UUD 1945. Sedangkan Bhinneka Tunggal Ika adalah rakyat Indonesia yang beraneka ragam suku, bahasa, agama dan adat-istiadat dan budaya.
Maka NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tungga Ika merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Semuanya saling kukuh-mengukuhkan. Tidak ada artinya NKRI kalau tidak ada Pancasila sebagai fundamental dasar Indonesia, begitu pula sebaliknya.
NKRI dan Pancasila tidak akan bisa kukuh kalau tidak ada pilar yang menguatkan berdirinya dan platform bersama yang menjadi pegangan seluruh rakyat Indonesia yaitu UUD 1945. Seterusnya NKRI, Pancasila dan UUD 1945, hanya akan menjadi benda mati, jika tidak ada rakyat Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, yang bermacam-macam suku, bangsa, agama, kepercayaan, budaya dan adat-istiadat.
Kelima sila dari Pancasila yang dipahami sebagai bagian dari ajaran agama, harus selalu berusaha untuk dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila dari Sila ke-I samapi Sila ke – V di implementasikan dalam kehidupan sehari – hari seperti :
Ø  Sila pertama : KETUHANAN YANG MAHA ESA
Sila KeTuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai bahwa negara yang didirikan merupakan sebagai perwujudan manusia sebagai mahkluk Tuhna Yang Masa Esa. Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1.      Melaksanakan ibadah kepada Allah seperti salat fardu, salat sunnah, puasa,zakat, dsbg.
2.      Adanya matakuliah agama yang di jadikan mata kuliah wajib untuk mahasiswa.
3.      Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Agama yang di anutnya.
4.      Hormat menghormati antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.
5.      Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayanya.
6.      Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain / memberikan kebebasan  kepada setiap orang untuk memeluk agama sesuai dengan kepercayaan masing- masing.
7.      Kita tidak boleh ribut ketika orang yang beragama lain melaksanakan ibadahnya .
8.      Tidak boleh minum/menelan obat-obat terlarang,  misalnya pil Ectasy,Nipam, Shabu-shabu dan lain sebagainya termasuk di dalamnya.
9.      Senantiasa berteman dengan pemeluk agama lain seperti berteman dengan orang yang seagama. 

Ø  Sila Kedua : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai mahkluk yang beradab. Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1.      Membantu fakir miskin dan Membantu korban bencana alam
2.      Pemberian kebebasan dalam memilih jurusan
3.      menghargai dan tidak mencela hasil karya orang lain
4.      mengikuti aksi donor darah bagi yang membutuhkan.
5.      dalam penerimaan mahasiswa baru tidak adanya perbedaan antara yang mampu dan yang kurang mampu
6.       melaksanakan kewajiban untuk selalu masuk kuliah dan mengumpulkan tugas yang di berikan.
7.      Adanya undang – undang perlindungan anak jika ada anak yang melakukan pelanggaran berat.
8.      harus mewujudkan tercapainya tujuan ketinggian harkat dan martabat manusia terutama hak-hak kordat sebagai hakl asasi.
9.       menjenguk teman yang sakit dan tidak membedakan  teman pergaulan
10.  Mengakui persamaan derajat, antara hak dan kewajiban sebagai warga Negara yang baik
11.  Saling mencintai sesama manusia dan mengembangkan sikap tenggang rasa
12.  Tidak semena –mena terhadap orang lain dan menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan
13.  Berani membela keadilan dan saling menghormati antar sesama bangsa lain
14.  merawat lingkungan dengan menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar lahan yang membuat orang lain terganggu, merawat binatang dengan kasih sayang, merawat hutan dan tidak menebangi sembarang, dll.

Ø  Sila Ketiga : PERSATUAN INDONESIA
Sila persatuan Indonesia mengandung arti negara merupakan penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis, yaitu sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosail. Perbedaan bukannya untuk menjadi konflik dan permusuhan malainkan diarahkan pada sesuatu yang saling menguntungkan, yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama. Tanpa harus kita mendengar adanya gereja dibomlah, tawuran antar agama di kehidupan kita. Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1.      Ikut melaksanakan upacara bendera
2.      Mengikuti kegiatan bari berbaris.
3.      Mengikuti kegiatan peringatan hari besar nasional seperti ikut lomba, atau pentas budaya
4.      Menghargai pendapat teman saat berdiskusi suatu masalah dan tidak egois jika pendapatnya tidak di terima.
5.      Mengorbankan sebagian harta untuk pembangunan jalan, mengorbankan waktu untuk menjaga kampung (Poskamling)
6.      Ikut kerja bakti, mengikuti kegiatan karang taruna, ikut serta dalam kompetisi olahraga baik skala nasional maupun internasional
7.      Tidak saling bermusuhn antar sesame mahasiswa
8.      Sikap kebersamaan dan menghargai antar masyarakat
9.      Cinta tanah air dan bangga sebagai bangsa yang bertanah air.
10.  Memberikan hak setiap orang untuk memperoleh informasi, kenyamanan dalam bertetangga, hak untuk mendapat kesehatan dan hidup yang layak.
11.  Saling menjaga keseimbangan dalam kehidupan. Seperti tidak membuat keributan dan kerusuhan kecil yang mengakibatkan bencana besar.

Ø  Sila Keempat : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN.
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaraan dan perwakilan mengandung nilai-nilai bahwa hakikat negara sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial. Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1.      Mengharagai pendapat orang lain,
2.      Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3.      Mengutamakan Musyawarah  / mufakat dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama dalam semangat kekeluargaan.
4.      Jika ada masalah dalam kelompok belajar kita selesaikan dengan berunding atau bermusyawarah
5.      Ikut dalam PEMILU jika sudah cukup umur baik tingkat Nasional maupun Lokal
6.      Tidak marah atau sakit hati jika pendapat kita ditolak

Ø  Sila Kelima : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Contohnya dalam kehidupan kita yaitu :
1.      Memberikan upah sesuai dengan kerja orang tersebut
2.      Membayar pajak tanpa membedakan kaya atau miskin
3.      Tidak merusak fasilitas umum seperti telepon umum dll
4.      Tidak bertindak korupsi, kolusi, nepotisme (KKN)
5.       Gaya hidup hemat misalnya menggunakan listrik sehemat mungkin, mematikan lampu jika tidak digunakan lagi.
6.      Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta  bersikap adil
7.      Suka member pertolongan kepada orang lain
8.      Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain dan tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
9.      Bekerja keras dan menghargai hasil karya orang lain
10.  Bersama – sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social.

Sebenarnya kita telah melaksanakan dan mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kemampuan, dan bahkan kita menyadari manakala kita berbuat atau bertingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila sehingga timbul rasa cemas, menyesal dan kecewa karena yang kita lakukan dikeseharian sebenernya bertentangan dengan hati nurani kita.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berkepribadian luhur memiliki jiwa dan kepribadian yang sesuai dengan nila-nilai pancasila yang telah dimiliki sejak jaman nenek moyang. Nilai-nilai yang telah tertanam dalam jiwa, hati dan sanubari bangsa Indonesia yang dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari, yang hubungannya dangan Tuhan Yang Maha Esa maupun dengan sesamanya.

Implementasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan





APLIKASI NILAI – NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI

Negara Indonesia atau Negara kesatuan republic Indonesia (NKRI) bisa berdiri dengan kokohnya karena memiliki fondasi yang kuat yaitu pancasila.serta memiliki tiang penyangga atau pilar untuk menompang NKRI yaitu UUD 1945. Sedangkan Bhinneka Tunggal Ika adalah rakyat Indonesia yang beraneka ragam suku, bahasa, agama dan adat-istiadat dan budaya.
Maka NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tungga Ika merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Semuanya saling kukuh-mengukuhkan. Tidak ada artinya NKRI kalau tidak ada Pancasila sebagai fundamental dasar Indonesia, begitu pula sebaliknya.
NKRI dan Pancasila tidak akan bisa kukuh kalau tidak ada pilar yang menguatkan berdirinya dan platform bersama yang menjadi pegangan seluruh rakyat Indonesia yaitu UUD 1945. Seterusnya NKRI, Pancasila dan UUD 1945, hanya akan menjadi benda mati, jika tidak ada rakyat Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, yang bermacam-macam suku, bangsa, agama, kepercayaan, budaya dan adat-istiadat.
Kelima sila dari Pancasila yang dipahami sebagai bagian dari ajaran agama, harus selalu berusaha untuk dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila dari Sila ke-I samapi Sila ke – V di implementasikan dalam kehidupan sehari – hari seperti :
Ø  Sila pertama : KETUHANAN YANG MAHA ESA
Sila KeTuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai bahwa negara yang didirikan merupakan sebagai perwujudan manusia sebagai mahkluk Tuhna Yang Masa Esa. Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1.      Melaksanakan ibadah kepada Allah seperti salat fardu, salat sunnah, puasa,zakat, dsbg.
2.      Adanya matakuliah agama yang di jadikan mata kuliah wajib untuk mahasiswa.
3.      Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Agama yang di anutnya.
4.      Hormat menghormati antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.
5.      Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayanya.
6.      Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain / memberikan kebebasan  kepada setiap orang untuk memeluk agama sesuai dengan kepercayaan masing- masing.
7.      Kita tidak boleh ribut ketika orang yang beragama lain melaksanakan ibadahnya .
8.      Tidak boleh minum/menelan obat-obat terlarang,  misalnya pil Ectasy,Nipam, Shabu-shabu dan lain sebagainya termasuk di dalamnya.
9.      Senantiasa berteman dengan pemeluk agama lain seperti berteman dengan orang yang seagama. 

Ø  Sila Kedua : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai mahkluk yang beradab. Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1.      Membantu fakir miskin dan Membantu korban bencana alam
2.      Pemberian kebebasan dalam memilih jurusan
3.      menghargai dan tidak mencela hasil karya orang lain
4.      mengikuti aksi donor darah bagi yang membutuhkan.
5.      dalam penerimaan mahasiswa baru tidak adanya perbedaan antara yang mampu dan yang kurang mampu
6.       melaksanakan kewajiban untuk selalu masuk kuliah dan mengumpulkan tugas yang di berikan.
7.      Adanya undang – undang perlindungan anak jika ada anak yang melakukan pelanggaran berat.
8.      harus mewujudkan tercapainya tujuan ketinggian harkat dan martabat manusia terutama hak-hak kordat sebagai hakl asasi.
9.       menjenguk teman yang sakit dan tidak membedakan  teman pergaulan
10.  Mengakui persamaan derajat, antara hak dan kewajiban sebagai warga Negara yang baik
11.  Saling mencintai sesama manusia dan mengembangkan sikap tenggang rasa
12.  Tidak semena –mena terhadap orang lain dan menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan
13.  Berani membela keadilan dan saling menghormati antar sesama bangsa lain
14.  merawat lingkungan dengan menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar lahan yang membuat orang lain terganggu, merawat binatang dengan kasih sayang, merawat hutan dan tidak menebangi sembarang, dll.

Ø  Sila Ketiga : PERSATUAN INDONESIA
Sila persatuan Indonesia mengandung arti negara merupakan penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis, yaitu sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosail. Perbedaan bukannya untuk menjadi konflik dan permusuhan malainkan diarahkan pada sesuatu yang saling menguntungkan, yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama. Tanpa harus kita mendengar adanya gereja dibomlah, tawuran antar agama di kehidupan kita. Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1.      Ikut melaksanakan upacara bendera
2.      Mengikuti kegiatan bari berbaris.
3.      Mengikuti kegiatan peringatan hari besar nasional seperti ikut lomba, atau pentas budaya
4.      Menghargai pendapat teman saat berdiskusi suatu masalah dan tidak egois jika pendapatnya tidak di terima.
5.      Mengorbankan sebagian harta untuk pembangunan jalan, mengorbankan waktu untuk menjaga kampung (Poskamling)
6.      Ikut kerja bakti, mengikuti kegiatan karang taruna, ikut serta dalam kompetisi olahraga baik skala nasional maupun internasional
7.      Tidak saling bermusuhn antar sesame mahasiswa
8.      Sikap kebersamaan dan menghargai antar masyarakat
9.      Cinta tanah air dan bangga sebagai bangsa yang bertanah air.
10.  Memberikan hak setiap orang untuk memperoleh informasi, kenyamanan dalam bertetangga, hak untuk mendapat kesehatan dan hidup yang layak.
11.  Saling menjaga keseimbangan dalam kehidupan. Seperti tidak membuat keributan dan kerusuhan kecil yang mengakibatkan bencana besar.

Ø  Sila Keempat : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN.
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaraan dan perwakilan mengandung nilai-nilai bahwa hakikat negara sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial. Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1.      Mengharagai pendapat orang lain,
2.      Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3.      Mengutamakan Musyawarah  / mufakat dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama dalam semangat kekeluargaan.
4.      Jika ada masalah dalam kelompok belajar kita selesaikan dengan berunding atau bermusyawarah
5.      Ikut dalam PEMILU jika sudah cukup umur baik tingkat Nasional maupun Lokal
6.      Tidak marah atau sakit hati jika pendapat kita ditolak

Ø  Sila Kelima : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Contohnya dalam kehidupan kita yaitu :
1.      Memberikan upah sesuai dengan kerja orang tersebut
2.      Membayar pajak tanpa membedakan kaya atau miskin
3.      Tidak merusak fasilitas umum seperti telepon umum dll
4.      Tidak bertindak korupsi, kolusi, nepotisme (KKN)
5.       Gaya hidup hemat misalnya menggunakan listrik sehemat mungkin, mematikan lampu jika tidak digunakan lagi.
6.      Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta  bersikap adil
7.      Suka member pertolongan kepada orang lain
8.      Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain dan tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
9.      Bekerja keras dan menghargai hasil karya orang lain
10.  Bersama – sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social.

Sebenarnya kita telah melaksanakan dan mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kemampuan, dan bahkan kita menyadari manakala kita berbuat atau bertingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila sehingga timbul rasa cemas, menyesal dan kecewa karena yang kita lakukan dikeseharian sebenernya bertentangan dengan hati nurani kita.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berkepribadian luhur memiliki jiwa dan kepribadian yang sesuai dengan nila-nilai pancasila yang telah dimiliki sejak jaman nenek moyang. Nilai-nilai yang telah tertanam dalam jiwa, hati dan sanubari bangsa Indonesia yang dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari, yang hubungannya dangan Tuhan Yang Maha Esa maupun dengan sesamanya.