1. Jelaskan
pengertian ideology menurut Patrick Corbett ?
Jawab :
Patrick Corbett menyatakan ideologi sebagai setiap struktur
kejiwaan yang tersusun oleh seperangkat keyakinan mengenai penyelenggaraan
hidup bermasyarakat beserta pengorganisasiannya, seperangkat keyakinan mengenai
sifat hakikat manusia dan alam semesta yang ia hidup didalamnya, suatu
pernyataan pendirian bahwa kedua perangkat keyakinan tersebut dihayati dan
pernyataan pendirian itu diakui sebagai kebenaran oleh segenap orang yang
menjadi anggota penuh dari kelompok sosial yang bersangkutan
2. Jelaskan
hubungan filsafat dengan ideology ?
Jawab :
Secara
etimologis Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata
serapan dari bahasa Arab , yang juga diambil dari bahasa Yunani adalah philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini
merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata philia(persahabatan, cinta)
dan sophia (kebijaksanaan). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta
kebijaksanaan”. Jadi Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan
dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Atau
dapat pula diartikan Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok
orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa
dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi
yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Sedangkan ideologi berasal
dari bahasa Prancis idéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, idéo yang
mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa
Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata
ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian
tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan". (Wikipedia,2013)
Filsafat
dan ideologi memiliki keterkaitan, sebelum lahirnya sebuah ideologi maka ada
filsafat terlebih dahulu, filsafat berubah menjadi ideologi setelah filsafat
tersebut digunakan untuk cita-cita dan dikerjakan atau dipatuhi oleh manusia
tersebut. Seperti yang diungkapkan Roeslan Abdulgani (1986) “ Filsafat sebagai
pandangan hidup pada hakikatnya merupakan sistem nilai yang secara
epistemologis kebenarannya telah diyakini sehingga dijadikan dasar atau pedoman
bagi manusia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat,
bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar dan pedoman bagi
manusia dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapi oleh hidup dan kehidupan. Filsafat dalam pengertian ini telah
menjadi suatu sistem cita-cita atau keyakinan-keyakinan (belief-system) yang
telah menyangkut praksis, karena di jadikan landasan bidang kehidupannya. Hal
itu berarti filsafat telah beralih dan menjelma menjadi ideologi”.
(Kaelan,2002:117)
Filasafat
adalah sebuah pemikiran kritis untuk melogikakan sesuatu, sehingga filsafat
menjadi akar dari setiap ilmu pengetahuan, sedangkan ideologi adalah suatu ilmu
yang mempelajari tentang cita-cita. Sudah tentu keterkaitan antara keduanya
sangat terlihat, apabila tidak ada sistem filsafat akankah ideologi ada? Tanpa
adanya filsafat, ideologi tidak akan ada.
Setiap ideologi bersumber dari filsafat. Filsafat lahir dari perenungan
dan pencarian jadi diri sehingga lahirlah cita-cita dan tujuan yang menjadi
landasan hidup seseorang atau suatu kelompok sehingga hal tersebut menjadi
identitas bagi pemilik ideologi tersebut.
Ideologi merupakan
hasil filsafat, ideologi adalah output dari struktur pemikiran yang sudah
matang, komplit, serta sintesis berupa tawaran-tawaran terhadap sendi-sendi kehidupan
yang lebih kompleks.
3. Jelaskan
jenis-jenis ideology dan metode berfikirnya ?
Jawab :
tujuan
dari adanya ideology ini adalah menawarkan sesuatu yang baru pada negara supaya
dapat membuat perubahan dari sistem tatanan negara menjadi lebih baik dan lebih
sejahtera. Jika banyak orang yang setuju dengan ide ini maka ide ini akan
menjadi panutan dan patokan dalam cara melaksanakan kehidupan bernegara baik
dalam cara politik, ekonomi, budaya dan lainnnya seperti :
1. Komunisme
Komunis merupakan salah
satu ideology besar yang digunakan oleh beberapa negara di dunia ini. awal
ajarannya berasal dari tokoh karl marx dan friederich engels dimana fokus utama
tujuan dari ideology ini adalah untuk memperjuangkan hak semua kelas sosial
yang ada di dalam masyarakat menjadi kelas sosial yang sama tanpa adanya
perbedaan sesuai dengan hak dan kewajiban warga negara. Komunisme juga memiliki
nama lain yaitu marxisme atau leninisme karena kedua tokoh inilah yang
melahirkan ideology ini di dunia. Ideology komunis tumbuh karena adanya
pertentangan terhadap ideology kapitalisme dimana buruh dan tani tidak
diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap sebagai salah satu faktor produksi
saja. imbas dari pemikiran tersebut adalah terjadinya ketimpangan yang sangat
besar antara pengusaha dan buruh. Oleh karena itu muncullah partai komunis yang
memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil.
Terciptanya partai komunis Partai komunis tercipta sebagai salah satu
jembatan yang akan mengambil kekuasaan pemerintah dengan menggunakan cara yang
telah diperbolehkan. Paham komunis ini kemudian masuk dalam posisi pemerintah
dan memerintah dengan menentang adanya akumulasi modal yang terdapat pada kaum
ekspatriat saja. pada prinsipnya yang digunakan oleh komunis, kesejahteraan
rakyat yang menyeluruh dan rata merupakan prinsip utama dan untuk mewujudkannya
seluruh faktor produksi merupakan milik negara sehingga negara akan dengan
mudah memberikan bagi hasil yang sama rata ke seluruh rakyatnya.-Namun pada
negara yang menjadi penganut komunis ini tidak membenarkan adanya agama karena
agama dianggap dapat menghambat kinerja dengan angan-angan yang tidak jelas
serta kelakuan yang tidak jelas pula. Tidak hanya agama namun kepercayaan
lainnya pun demikian seperti takhayul, setan dan barang ghaib lainnya. jadi,
paham komunis lebih kepada paham duniawi dan materi saja.Pergerakan paham ini
cukup luas dengan pengaruhnya yang cukup besar di dunia. diawali dengan
meletusnya revolusi Bolshevik di Rusia pada tanggal 7 november 1917. Paham
komunis ini kemudian menyebar dengan luas ke beberapa negara di berbagai
belahan dunia. sampai pada tahun 2005, negara yang menganut paham ini adalah
tiongkok, korea utara, kuba, Vietnam, laos,
2. Kapitalisme
Ideology kapitalisme
banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia hingga saat ini. inti dari paham
ini adalah adanya capital atau modal yang dikuasai oleh pihak swasta dimana
negara tidak memiliki kekuasaan atas terjadinya sistem ekonomi dan hanya
berperan sebagai pengawas saja. para pengusaha ini memiliki tujuan yang jelas yaitu
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang seminimal
mungkin sehingga untuk mencapai hal tersebut negara tidak boleh ikut campur
dalam usaha mereka. (baca :tugas, fungsi dan wewenang presiden dan wakil
presiden-Tokoh yang sangat terkenal dengan ideology ini adalah adam smith atau
yang juga dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi. paham ini awalnya adalah sebuah
cara untuk menentang adanya paham merkantilisme dimana menurut paham
merkantilisme tanah merupakan sumber modal utama dan melupakan sumber modal
lainnya. Istilah invisible hand atau tangan tak tampak sangat terkenal
dikemukakan oleh adam smith dimana menurutnya pasar yang bekerja akan selalu
diarahkan oleh tangan tak tampak sehingga tidak perlu adanya peraturan
pemerintah dan segala intervensinya.-Dampak adanya ideologi kapitalisme-Namun,
perkembangan kapitalis ini menuai banyak kecaman dan kritik dari banyak orang
karena dianggap sebagai cara yang menjadikan kesenjangan di dalam masyarakat
semakin meningkat. Para pengusaha yang kaya akan terus kaya dan para buruh akan
tetap menjadi buruh karena tidak adanya intervensi dari pemerintah. Selain itu
peran pemerintah pun cenderung lemah bahkan tidak ada. Hal ini akan semakin
parah jika yang menduduki bangku pemerintahan adalah para pengusaha itu
sendiri. Selain itu banyak para tokoh agama dari berbagai agama juga tidak
menyukainya. Dulu yang menerapkan paham ini adalah negara di eropa seperti
inggris dan amerika.
3. Anarkisme
Ideology
lainnya yang pernah ada di dunia adalah paham anarkisme. Anarkisme merupakan
sebuah tatanan politik dimana dianjurkan tidak perlu adanya negara dan
merupakan sebuah tindakan sukarela yang mengatur dirinya sendiri. Namun ada
beberapa orang yang mendefinisikan sebagai suatu tatanan tanpa adanya hierarki
di dalamnya sehingga semuanya dianggap sama. Menurut paham anarkisme, negara
merupakan sesuatu yang tidak dibutuhkan dan dapat menjadikan gangguan.
Sesuai
dengan namanya terkadang para orang yang menganut anarkisme ini menggunakan
kekerasan menjadipenyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan dalam mencapai
tujuannya atau dalam berusaha menyampaikan ide yang dimilikinya. namun,
ideology ini menjadikan berbagai pertentangan di kalangan masyarakat karena
tidak adanya aturan yang jelas dan menjadikan negara kacau karena tidak ada
patokan antara baik dan benar. Negara penganut anarkisme berada di sebagian
negara spanyol namun usianya tidak lama.
4. Liberalism
Paham ideology liberalism tidak kalah
terkenalnya dengan paham ideology yang sudah dijelaskan di atas. Jadi, liberal
berarti bebas. Para penganut liberalisme ini percaya bahwa untuk menciptakan
tatanan dunia yang bagus dan maju harus didasarkan pada kebebasan baik
kebebasan dalam pandangan politik bahkan agama sehingga sering terjadinya
penyebab tawuran. Di dalam paham liberalism ini terdapat tiga nilai pokok utama
yang menjadikannya kuat yaitu life, liberty dan property. Nilai-nilai yang
terkandung dalam tiga hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
o
kesempatan yang sama – di dalam paham
ideology liberalism meyakini bahwa setiap orang berhak memiliki kesempatan yang
sama dalam mencapai sesuatu hal. Namun karena adanya perbedaan kualitas antara
satu manusia dengan lainnya bisa membuat pencapaian dari tiap individu akan
berbeda tergantung dengan kemampuan yang dimilikinya.
o
persamaan hak – persamaan hak merupakan
kunci penting yang harus dimiliki oleh setiap manusia bagi ideology ini.
Liberalisme memberikan hak yang sama kepada setiap penganutnya untuk memilih
sesuatu terutama dalam hal politik. Hal ini juga bisa digunakan sebagai hal
yang membuang keegoisan di dalam diri setiap individu.
o
Kepedulian pemerintah – Pemerintah harus
melakukan kegiatan yang sudah disetujui terlebih dahulu oleh rakyat. Karena
dalam ideology liberalism mendudukan rakyat sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi.
Fungsi
pemerintah dan negara – Pemerintah dan negara memiliki fungsi sebagai pengawas
dan pemberi nasehat serta menetapkan berbagai aturan dan hukum yang harus
ditaati oleh warganya. Jadi, warga negara akan merasa terlindungi dan patokan
antara benar dan salah jelas sehingga mudah untuk menyesuaikan diri.
Dalam
pemikiran ideology ini menekankan adanya pemusatan kekuasaan pada diri individu
jadi tidak dipegang oleh negara melainkan setiap invidu memiliki hak untuk
menyampaikan segala ide dan pendapatnya. Namun perlu diketahui bukan berarti
bahwa liberalisme tidak berperilaku yang sebebas-bebasnya.
5. Sosialisme
Paham sosialisme ini
mungkin hampir sama konsepnya dengan paham ideology komunisme karena pada
prinsipnya yaitu mengutamakan kepemilikan segala sesuatu secara bersama tidak
ada yang namanya hak kepemilikan individu. Istilah sosialisme ini muncul pada
abad ke 19 di perancis dan kemudian pengaruhnya menyebar ke berbagai kalangan
di dunia. tokoh dari ideology sosialisme ini adalah karl marx atas kritiknya
terhadap kaum kapitalis yang telah menyengsarakan para buruh dan tani.
Para buruh dan tani
hanya dijadikan sebagai faktor produksi dan tidak dilihat lagi gaji yang mereka
dapatkan. Tingkat kelayakan hidup mereka sangat kurang sehingga muncullah bahwa
dalam negara harus melindungi rakyatnya sedemikian rupa tanpa adanya perbedaan
dari satu orang ke orang lainnya sehingga terjadi kesejahteraan yang utuh di
dalam suatu negara.
Kritik dengan adanya
ideologi sosialisme
Namun seiring dengan
perjalanannya, ideology sosialisme ini mendapatkan kritik dari beberapa tokoh
dunia. ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh ideology sosialisme sehingga
tidak mudah digunakan sebagai ideology. Selengkapnya dapat dilihat sebagai
berikut:
Warga negara akan merasa
tidak diapresiasi atas apa yang telah dikerjakannya. Hal ini terjadi karena
dalam paham sosialisme pendapatan antar warga negara disamakan meskipun beban
kerja mereka tidak sama. Jadi bagi orang yang memiliki pekerjaan lebih berat
dengan resiko lebih tinggi akan sangat sulit mendapatkan insentif atas apa yang
telah dikerjakannya. Sebaliknya para pengangguran yang bahkan tidak bekerja
juga akan mendapatkan jatah yang sama dengan orang yang bekerja. Hal ini akan
membuat timbulnya kecemburuan sosial.
Tidak adanya kebebasan
berfikir dan kreativitas. Dalam negara yang menerapkan sosialisme sebagai
ideology tidak akan menganggap kreativitas adalah sebuah hal yang perlu
dimiliki oleh rakyatnya. Hal tersebut dilakukan karena dalam negara sosialisme
warga negara bekerja pada sektor yang telah ditetapkan oleh negara sepenuhnya.
Jadi, warga negara tidak bisa menolak dan otomatis tidak bisa mengembangkan
kreativitas di dalam dirinya.
Tidak adanya pendidikan
moral di dalam negara yang menganut paham ideology ini. hal tersebut
dikarenakan, paham sosialisme hanya bertujuan pada sektor ekonomi saja dan
pembagiannya rata pada warga negaranya namun tidak mengindahkan adanya hal-hal
lainnya selain ekonomi. Meskipun demikian paham sosialis ini juga memiliki
beberapa keuntungan antara lain sebagai berikut:
Seluruh warga negara
sudah disediakan berbagai kebutuhan hidupnya seperti pakaian, makanan, minuman,
rumah, sekolah, pendidikan dan juga pekerjaan. Jadi warga negara baik yang
normal maupun memiliki kekurangan tidak akan dibeda-bedakan. Semua kegiatan
dari warga negara sudah direncanakan dengan baik seluruhnya oleh negara
sehingga rakyat tidak perlu khawatir lagi adanya kekurangan pada kebutuhannya.
Semua kekayaan alam akan diproduksi oleh negara jadi keuntungannya akan masuk dalam
negara tidak pada korporasi saja.
6. Konservatisme
Ideology lainnya yang
ada di dunia adalah ideology konservatisme. Paham ini lebih memusatkan pada
nilai-nilai ajaran kuno atau tradisional dan menentang keras dengan adanya
modernisasi dan globalisasi. Karena adanya perbedaan niliai disetiap negara
maka tujuan dari paham konservtaif juga berbeda sesuai dengan budayanya
masing-masing.
Awalnya perkembangan
ideology ini tidak bergitu terkenal hingga meletusnya revolusi perancis yang
kemudian banyak orang yang ingin kembali ke tatanan dunia lama. Hal ini sangat
beralasan karena modernisasi ternyata tidak memberikan dampak yang baik bagi
warga negara dan menumbuhkan perpecahan di dalamnya sehingga merujuk pada
bagian yang sangat tidak menyenangkan. Negara yang sampai saat ini masih
menggunakan paham ini adalah negara-negara di eropa yang biasanya di dukung
oleh para pekerja pasar dan para pengusaha serta pejabat berkerah putih.Hal atau unsure yang terkandung di
dalamnya, antara lain:
1.
inti
pemikiran : memelihara kondisi yang ada, mempertahankan kestabilan, baik berupa
kestabilan yang dinamis maupun kestabilan yang statis. Tidak jarang pula bahwa
pola pemikiran ini dilandasi oleh kenangan manis mengenai kondisi kini dan masa
lampau
2.
filsafatnya
adalah bahwa perubahan tidak selalu berarti kemajuan. Oleh karena itu,
sebaiknya perubahan berlangsung tahap demi tahap, tanpa menggoncang struktur
social politik dalam negara atau masyarakat yang bersangkutan.
3.
landasan
pemikirannya adalah bahwa pada dasarnya manusia lemah dan terdapat “evil
instinct and desires” dalam dirinya. oleh karena itu perlu pola-pola
pengendalian melalui peraturan yang ketat
4. system pemerintahan (boleh): demokrasi,
otoriter.
7. Komunitarianisme
Ideology komunitarianisme merupakan paham komunis gaya baru
atau dalam versi modern. Paham utamanya tetap sama dengan komunis klasik yaitu
menentang adanya paham kapitalis dan liberalis. Namun paham ini tidak
sebagaimana komunis klasik tapi telah mengalami banyak perubahan dalam
pemikirannya.
8. Libertanianisme
Pada paham ideology
libertanianisme warga negaranya sangat menjunjung tinggi adanya kebebasan
terutama dalam kebebasan individu. Proses pemilihan dilakukan secara utuh pada
tiap individu dan negara tidak berhak adanya pengaturan terhadap masyarakat. Pada
paham ini juga lebih menganjurkan untuk tidak membuat adanya lembaga sosial
karena bisa menganggu jalannya negara. Yang paling penting di sini adalah
kebebasan individu baik dalam ranah politik maupun dalam ranah ekonomi.
Meskipun mereka
menjunjung tinggi adanya kebebasan individu, mereka ini sangat menentang keras
adanya hak kepemilikan individu pada sektor-sektor strategis. Mereka masih
membutuhkan negara sebagai alat untuk mengatur dan mengawasi jalannya sebuah
tatanan negara.
9. Nazisme
Nazi merupakan singkatan dari
nasional sosialisme adalah salah satu paham yang berasal dari negara jerman
dimana tokohnya yang sangat fenomenal adalah adolf hitler. Paham ini disinyalir
bukanlah menjadi paham baru melainkan adalah paham yang dikombinasikan dari berbagai
jenis paham lainnya seperti anti yahudi. Oleh karena itu pada masa kejayannya
banyak para yahudi yang mendapatkan hukuman mati.
Paham ideology nazisme sangat ketat
dan sangat keras sehingga banyak ditentang oleh banyak orang. ujung dari adanya
nazisme ini adalah adolf hitler dibunuh. Namun hal tersebut masih menjadi
perdebatan apakah adolf hitler memang sudah mati atau belum pada saat tersebut.
Banyak orang yang mengatakan bahwa adolf hitler berhasil meloloskan diri dan
kabur ke negara lainnya yang jauh dari eropa. Meskipun aliran ini sudah
dianggap hilang, namun tidak menutup kemungkinan masih ada sisa-sisa orang yang
masih mempercayai ideology ini. mereka tidak menunjukkan diri dan merupakan
organisasi bawah tanah.
10. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan
paham dimana kedaulatan negara menjadi hal yang mutlak dimana untuk mencapai
hal tersebut harus dilakukan kerjasama atas orang-orang yang memiliki tujuan
dan kepentingan yang sama. Keberadaan negara sangatlah penting dalam paham ini
dan keamanannya sangat dijaga ketat baik keamanan internal maupun keamanan
eksternal. Saat ini ada beberapa bentuk dari nasionalisme ini diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Nasionalis
kewarganegaraan – Pada aliran nasionalis kewarganergaraan menunjukkan bahwa
suatu proses politik yang sangat berperan adalah warga negaranya, jadi rakyat
merupakan komponen yang sangat penting dan paling berperan di dalam tatanan
sistem negara.
2. Nasionalis
etnis – Nasionalis etnik ini percaya bahwa suatu tatanan negara dengan
kebenaran politik di dalamnya akan sangat tergantung pada budaya dan etnis yang
ada di dalam negara tersebut.
3. Nasionalis
romantic – Romantisme dari paham nasionalis ini berkembang dari nasionalis
etnik dimana budaya dan ras serta etnik merupakan sumber kebenaran politik utama
dan kemudian sejarah dan budaya dari negara tersebut diulas kembali dan
dijadikan sebagai salah satu identitas negara.
11. Monarkisme
Monarkisme
merupakan paham dimana kerajaan merupakan sumber utama dari kesejahteraan
negaranya. Saat ini masih ada banyak negara yang menganut paham monarki
diantaranya adalah brunei Darussalam, arab Saudi dan lainnya. jadi pusat
kekuasaan tertinggi adalah raja yang memerintah dan segenap keturunannya.
12. Fasisme
Fasisme merupakan salah
satu ideology yang sangat keras karena mereka ingin mengatur segala aspek
kehidupannya mulai dari politik, budaya, ekonomi dan hal lainnya di negara
tersebut. Pada paham ini mereka berusaha untuk membentuk partai tunggal di
dalam negara sehingga partai inilah yang akan mengatur berjalannya negara. Para
penganut paham fasis ini percaya bahwa pemimpin tunggal yang kuat dan otoriter
mampu menciptakan kedaulatan dan kesejahteraan bersama di dalam sistem negara. Paham
fasisme ini mulai berkembang setelah perang dunia 1 dan terus berkembang hingga
pada perang dunia ke 2. Namun karena pahamnya yang keras dan menguntungkan satu
pihak saja yaitu yang memiliki kekuasaan maka hal ini kemudian banyak
mendapatkan pertentangan dari dunia luar sehingga paham ini juga runtuh.
13. Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa yunani
yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti kekuasaan. Jadi,
demokrasi merupakan kekuasaan yang berada di tangan rakyat. Dalam
pelaksanaannya demokrasi memiliki slogan kuat yaitu oleh rakyat, dari rakyat
dan untuk rakyat. Landasan pemikiran dari paham demokrasi ini adalah kekuasaan
tertinggi berada di tangan rakyat dengan memiliki dewan perwakilan rakyat yang
pada kenyataannya menjadi lembaga pemerintahan eksekutif, yudikatif dan
legislative. (baca : manfaat kehidupan demokrasi)
Dalam pemerintahan demokrasi
pemimpin dipilih oleh rakyat secara langsung melalui proses pemilihan umum.
Kemudian rakyat juga memilih wakil-wakilnya sebagai sarana penyalur lidah
rakyat kepada pemerintahan yang berkuasa. Ada beberapa negara yang menganut ideology
ini yaitu inggris, Denmark, norwegia, swedia, amerika, Israel, Venezuela,
belgia, Australia, selandia baru dan lainnya.
Berikut adalah
macam-macam dari ideologi demokrasi ;
1. Demokrasi
pancasila – Ideology demokrasi pancasila merupakan ideology yang dianut oleh
satu negara saja di dunia yaitu Indonesia. fokus utama dalam paham demokrasi
pancasila adalah membentuk negara yang demokratis namun tetap tidak
meninggalkan ideology pancasila sebagai dasar negara. Jadi, demokrasi tetap
dilakukan asalkan masih pada di dalam pancasila dan tidak mencederai pancasila.
Apabila sudah keluar dari pancasila maka demokrasi tersebut tidak bisa
dilaksanakan dan harus menggantinya dengan yang baru.
2. Demokrasi
Kristen – Demokrasi Kristen merupakan suatu tatanan negara dimana menerapkan
demokrasi berdasarkan asas agama Kristen dalam pelaksanannya. Ideology ini
muncul karena adanya aliran religious pada abad ke 19 dan berkembang di wilayah
eropa dan amerika latin.
3. Demokrasi
Islam – Demokrasi islam merupakan tatanan negara yang menerapkan paham
demokrasi namun tetap berlandaskan pada asas islam sebagai patokan utamanya.
Namun hal ini tidak berlangsung lama karena pada dasarnya demokrasi tidak cocok
dengan agama islam.
Demikian
beberapa ideology yang ada di dunia, beberapa ideology mungkin masih bertahan
sampai saat ini namun ada juga yang sudah punah karena tidak cocok dengan
perubahan zaman dan tidak mudah diterapkan di dalam sistem kemasyarakatan
bersama di dalam sebuah negara. beberaa paham yang beraliran keras sebagain
besar sudah runtuh. pada prinsipnya tidak ada negara yang menerapkan ideologi secara utuh, saat ini
negara akan menggunakan berbagai kombinasi dari beberapa ideologi karena memang
sangat sulit menerapkan satu macam ideologi saja.
4. Apakah
pancasila memenuhi kualifikasi sebagai
ideology ? jelaskan ?
Jawab :
Pancasila lahir dari
hasil perenungan mendalam para founding father, dan kemudian hasil perenungan
tersebut dijadikan tujuan bersama atau dijadikan suatu sistem keyakinan yang
menjadi landasan bagi bangsa dan negara Indonesia. Dan Pancasila juga telah
menjadi identitas bangsa Indonesia, bukan hanya sebagai landasan bangsa.
Seperti halnya liberal dan sosialis hal tersebut pula lahir dari sebuah sistem
filsafat dan menjadi ideologi di negara-negara penganut sistem tersebut
sehingga hal tersebut kini menjadi landasan-landasan kehidupan bangsa yang
menganutnya , yang akhirnya menjadi jati diri negara mereka sehingga dapat
dibedakan dari bangsa-bangsa yang lain yang menganut ideologi yang berbeda
pula.
Pancasila sebagai
filsafat mengandung pandangan, nilai dan pemikiran yang dapat menjadi substansi
dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Pancasila dikatakan sebagai filsafat
karena Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dituangkan
dalam suatu sistem. Sila-sila Pancasila
yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan
organis. Sehingga Pancasila sebagai ideologi mengandung nilai-nilai yang
berakar pada pandangan hidup bangsa dan memenugi kualifikasi sebagai ideology. Pancasila
memenuhi syarat sebagai dasar negara bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan alasan sebagai berikut.
1. Pancasila
memiliki potensi menampung keadaan pluralistik masyarakat Indonesia yang
beraneka ragam suku, agama, ras dan antar golongan. Pada Sila Ketuhanan Yang
Maha Esa, menjamin kebebasan untuk beribadah sesuai agama dan keyakinan
masing-masing. Kemudian pada Sila Persatuan Indonesia, mampu mengikat
keanekaragaman dalam satu kesatuan bangsa dengan tetap menghormati sifat
masing-masing sepert apa adanya.
2. Pancasila
memberikan jaminan terealisasinya kehidupan yang pluralistik, dengan menjunjung
tinggi dan menghargai manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan secara berkeadilan yang disesuaikan dengan kemampuan dan hasil
usahanya. Hal ini ditunjukkan dengan Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
3. Pancasila
memiliki potensi menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke, yang terdiri atas ribuan pulau sesuai
dengan Sila Persatuan Indonesia.
4. Pancasila
memberikan jaminan berlangsungnya demokrasi dan hak-hak asasi manusia sesuai
dengan budaya bangsa. Hal ini, selaras dengan Sila Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Pancasila
menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera sesuai dengan Sila
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagai acuan dalam mencapai tujuan
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar